Saya berencana membeli asuransi pendidikan anak saya yang sekarang
berumur 5 tahun. Tetapi saya bingung memilih provider asuransi
pendidikan yang mana yang bagus. Mohon pencerahannya dan minta referensi
dari provider-provider asuransi yang kompeten.
Terima kasih.
salim
Disclaimer:
Tulisan ini hanya berupa contoh saja dan tidak
merupakan rekomendasi atau ajakan untuk berinvestasi untuk semua orang.
Setiap orang mempunyai profil risiko yang berbeda-beda, lakukan
investasi sesuai dengan profil risiko, tujuan, dan jangka waktu keuangan
Anda.
Berinvestasi di pasar modal maupun produk investasi
lainnya mempunyai risiko, baik risiko penurunan dana investasi maupun
kehilangan dana investasi Anda. Hasil investasi yang lampau tidak tetap
dan bukan merupakan jaminan untuk mencapai investasi di masa yang akan
datang. Calon investor diharapkan mempelajari produk keuangan dan
investasi dengan seksama sebelum melakukan investasi.
Jawaban WF 19
Salam kenal Pak salim
Asuransi
adalah suatu cara mengalihkan sebuah resiko atas suatu kehilangan
secara finansial. Untuk Asuransi Pendidikan sendiri bisa dikategorikan
sebagai asuransi dwiguna (universal life).
Sebelum saya bahas tentang asuransi pendidikan, alangkah baiknya kita samakan dahulu persepsi kita tentang dana pendidikan anak.
Ada dua tujuan dasar ketika kita ingin menyekolahkan anak kita dalam sebuah institusi pendidikan, yakni :
1. Pemeliharaan aspek intelektual, yang di dalamnya juga termasuk aspek fisik, mental, hati, emosional dan spiritual
2. Pemeliharaan aspek keturunan yang terbaik dari kita.
Untuk itu ada 3 prinsip yang perlu dipegang sebelum memutuskan mengambil asuransi atau Investasi pendidikan, yaitu :
1. Rumah adalah sekolah pertama (the first school at home) dan orang tua adalah guru yang utama (the first teacher is family)
Artinya
sehebat apapun sebuah sekolah, tidak bisa menggantikan peran orang tua,
rumah dan lingkungan dimana si anak tinggal. Selain kuantitas, maka
kualitas interaksi (quality of time) antar keluarga dan anak akan lebih
maksimal dalam menjadi pembelajar sejati.
Dari aspek motivasi
keuangan, hal ini akan mengurangi biaya-biaya pada pendidikan anak Anda
seperti biaya ekstrakurikuler dan biaya les
2. Pendidikan adalah Investasi jangka panjang dunia dan akhirat, bukan biaya
Jika
rata-rata inflasi pendidikan 15 persen maka mau tidak mau dan suka
tidak suka, Anda harus menganggarkan anggaran pendidikan tiap tahunnya,
dan hal ini menjadi semacam kebutuhan primer.
Dari perspektif
provider asuransi pendidikan, asuransi pendidikan ini sudah harus
disediakan sejak anak Anda lahir yang nantinya bisa dirasakan hingga PT
(Perguruan Tinggi).
3. Mengetahui total pengeluaran untuk calon sekolah anak Anda
Di sinilah perlunya riset terhadap biaya dari berbagai sekolah dengan berbagai strata di kota Anda.
Biaya-biaya ini meliputi :
a. Uang pangkal, alangkah lebih baik jika bisa minta diskon atau dapat bea siswa dari sekolah yang Anda tuju
b. SPP, selalu usahakan tepat waktu dan menghindari denda atau penalti
c.
Transportasi, carilah lokasi sekolah yang dekat dengan rumah Anda
sehingga tidak ada biaya transportasi. Jikapun ada biaya, alokasikan
dana untuk car pooling atau menjemput secara bergantian dengan teman
satu sekolah anak Anda atau tetangga terdekat Anda. Bisa juga menyewa
ojek bulanan untuk antar jemput dari rumah ke sekolahnya
d.
Buku-buku, untuk buku-buku bisa meminjam dari kakak kelas atau tetangga
yang sudah lebih dahulu masuk atau bisa juga mendownload dari eBook yang
disediakan oleh pemerintah lewat Depdikbud
e. Ekstrakurikuler,
pilihlah ekstrakurikuler yang merupakan talenta dan passion si anak,
syukur-syukur bisa menghasilkan seperti menulis, KIR/Karya Ilmiah
Remaja, EO/Event Organizer dan sebagainya
Setelah kita tahu 3
prinsip yang perlu dipegang sebelum memutuskan mengambil asuransi atau
investasi pendidikan, maka alangkah baiknya Anda menyimak dahulu
fakta-fakta berikut ini :
1. Jangan terjebak atau termakan jargon asuransi seperti “pasti mendapatkan manfaat di tahun-tahun tertentu”
Pastikan apa yang diiklankan sesuai dengan kenyataannya
2.
Perusahaan asuransi umumnya menetapkan secara sepihak tingkat imbal
hasil dari unsur tabungannya, Anda perlu tahu berapa sebenarnya imbal
hasil tersebut
3. Anda menabung di polis asuransi, tetapi tidak fleksibel dalam mengambil UANG ANDA SENDIRI
4. Pasti memberikan manfaat, tetapi BELUM PASTI manfaatnya cukup untuk membayar biaya pendidikan anak Anda.
Sekarang
terkait dengan pertanyaan Anda, “Saya berencana membeli asuransi
pendidikan anak saya yang sekarang berumur 4 tahun,tetapi saya bingung
memilih provider asuransi pendidikan yang mana yang bagus.”
Kita
lihat dahulu berapa kira-kira biayanya, untuk masuk SD Nasional Plus di
Jakarta rata-rata uang pangkal Rp 50 juta dengan durasi waktu 6 tahun
kira-kira kebutuhan dana pendidikannya Rp 100 juta.
Masuk SMP
Nasional plus dengan uang pangkal Rp 40 juta dengan durasi waktu 3 tahun
kira-kira kebutuhan dana pendidikannya Rp 186 juta. untuk SMA Nasional
plus dengan uang pangkal Rp 40 juta dengan durasi waktu 3 tahun
kira-kira kebutuhan dana pendidikannya Rp 283 juta.
Belum lagi untuk biaya PT (Perguruan Tinggi) 18 tahun kemudian.
Tinggal Anda jumlahkan, berapa sebenarnya total keseluruhan biaya buat pendidikan anak Anda!
Jika biaya di atas cukup memberatkan, Anda bisa menurunkan biayanya dengan memasukkan ke sekolah negeri atau swasta umum.
Pertanyaan saya, berapa banyak premi yang harus Anda bayarkan agar anak Anda bisa sekolah dengan nyaman?
Bandingkan
jika dana pendidikan anak Anda, Anda investasikan langsung pada
instrumen seperti reksadana campuran atau reksadana saham (untuk jangka
panjang)!
Berikut saya berikan tips dalam memilih provider asuransi pendidikan, yaitu :
1. Keputusan sepenuhnya di tangan Anda. Anda yang membeli produk asuransi sesuai dengan kebutuhan anak Anda.
Untuk itu carilah perusahaan asuransi yang bonafid dan terpercaya dengan rekam jejak pencairan klaimnya mudah dan cepat.
Otomatis Anda harus survei dengan datang langsung ke kantor perusahaan asuransi tersebut.
2. Pastikan antara program yang ditawarkan dengan manfaat yang dijanjikan, SESUAI.
Caranya
cek kepada peserta asuransi yang terlebih dahulu ikut (artinya nilai
tabungan asuransi harus sesuai dengan biaya calon sekolah si anak)
3. Agen profesional yang baik tentulah memiliki kartu AAJI (Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia).
Untuk
perusahaannya, jika termasuk perusahaan asuransi syariah.maka terdaftar
pada AASI (Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia) dimana perusahaan
asuransi syariah diawasi oleh DPS/Dewan Pengawas Syariah.
Seorang agen yang baik, akan memberikan plus minus perusahaannya dengan perusahaan asuransi lain secara objektif
4. Akad yang ditandatangani haruslah jelas.
Akad
antara Anda dan perusahaan asuransi ini haruslah mudah dibaca, dipahami
termasuk fitur-fitur manfaat, proses klaim, ilustrasi dan lain-lain.
Serta tidak kalah pentingnya adalah adanya fleksibilitas penarikan danannya.
Selamat mempersiapkan dana pendidikan anak Anda
sumber :http://www.republika.co.id/berita/konsultasi/motivasi-keuangan/14/04/24/n4j79p-bingung-memilih-asuransi-pendidikan
No comments:
Post a Comment